Pepatah Petitih Gayo


→ AKALI, AGIH SI BELEM, GENAP SINGE MUNGE.
Cukuplah rasanya pengalaman pahit yang suudah berlalu itu, di harapkan jangan sampai berulang kembali

AKA. . . . . . . . . KENA NGE SAWAH AKU KU BATANG RUANG KU TETE GERELTE, ANGAN KASD
EJED NIET, MENENTONG AKA SI KOL NATENGKU.
Saudara , . . . . . . aku telah tiba ke tempat anda yang berbahagia ini, niat hati menjengukmu, sembari melepas
rinduku.

→ AKUR AKUR SERINGKEL KAMOUNG, LAPAHNI DENUNG SARA INE.
Bagaimanapun rapatnya dengan orang lain, tiba pada hal yang hakiki kembali pada saudara sekandung.

AKUNI UJUM TURUS, AKALNI PONG GERE SIET, KEKIRE DIRI GERE TEMUS.
Saya ini tergolong orng yang kepalang tanggung, buah pikir teman teman tidak saya hargai sedangkan akal
saya sendiripun kurang saya yakini.

ALAK MAMUR KEN KEN KEKUAH, GERE SAWAH TENITNI ATE.
Keringat yang becucuran tak bermanfaat, maksud hati akhirnya tak sampai.

ANAKNI TENGKU MUJADI ASU, ANAKNI REJE MUJADI KUDE.
Anaknya tengku juga anaknya raja, belum tentu dapat mengikuti jejeak orang tuanya.

AMAN DUHUL, AKAL SINGKET PERI KOL.
Aman duhul akalnya picik, omongnya besar. (berarti orngnya tergolong kurang beres).

→ ARI AKUL KU PETUKAH, LEPAS LANGKAH KU TERIPE, KE ARI AKU GERE UBAH, KIRE ARI
AKAPE GERE ENTI MUKUNAH.
Dari aku ke petukah, lewat perjalanan ke eripe, dari saya jelas tak berubah, semoga pihak andapun demikian.

→ AWIS KU KERLANG, CAP LINGANG KU DAYUNG KIRI.
Bahu kananmembawa ransel, bahu kiri asik melenggang,(tidak ada kerja sama yang baik).

0 komentar: