STRATEGI PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN

    Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikn sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

    Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan , Dalam pelaksanaan pembelajaran guru di harapkan paham tentang strategi pembelajaran. Yaitu strategi dan pembelajaran, kata strategi berarti cara dan seni mengunakan sumberday untuk menapai tujuan tertentu.
Dalam peperangan di gunakan strategi peperangan dengan mengunakan sumber daya tentara dan peralatan perang.
 Dalam bisnis di gunakan strategi bisnis dengan mengarahkan sumber daya yang ada.
Dalam pembelajaran di gunakan strategi pembelajaran dengan berbagai sumber daya ( Guru dan Media )

    Menurut Djamarah (2002 : 5-6) ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.



4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

    Dari batasan di atas, dapat digambarkan bahwa ada empat pokok masalah yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar dapat berhasil sesuai dengang yang diharapkan.

    Pertama, dapat dilihat bahwa apa yang dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan belajar mengajar. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah, oleh karena itu maka tujuan dari pengajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak didik.

    Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Dan disini dapat dilihat bahwa bagaimana cara seorang guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang harus digunakan oleh seorang guru dalam memecahkan masalah suatu kasus, akan mempengaruhi hasilnya.

    Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode dan teknik penyajian untuk memotivasi anak didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah.

    Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Sehingga suatu program baru bisa diketahui keberhasilannya setelah dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar yang lain.













Gamabr 1.1 Hubungan starategi Pembelajaran -guru -siswa -hasil belajr

B. TAKSONOMI VARIABEL PEMBELAJARAN

    Dalam usaha memahami strategi pembelajran, terlebih dahulu perlu di pahami variabel-variabel pembelajaran. Menurut Reigeluth Dan Merill ( Dalam Degeng, 1989 ) variabel pembelajran dapat di klasifikasikan menjadi tiga, yaitu
1. Kondisi (Conditions) pembejaran
2. Strategi (Methods) Pembelajran &
3. Hasil (Outcomes) pembelajran








Gambar 1.2 Variabel Pembelajaran







1. Kondisi Pembelajran
    Kondisi Pembelajran merupakan Faktor Fakor yang mempengruhi strategi pembeljaran dalam meningkatkan dalam meningkatkan hasil pembelajran, menurut Reigeluth Dan Merill ( Dalam Degeng, 1989 ), variabel kondisi pembelajran di kelompokan menjadi tiga yaitu
1. Tujuan dan karakteristik bidang studi
2. kendala dan karakteristik bidang studi &
3. karakteristik siswa







Gambar 1.3 Kondisi Pembelajran


1. Tujuan Pembelajran merupkanPeryataan tentang hasil pembelajaran yang di harapkan. Tujuan pembelajran ada yang bersipat umum dan khusus.
2. Karakteristik Bidang Studi merupakan Aspek-Aspek yang dapat memberikan landasan yang berguna dalam memperinsifkan strategi.
3. Karakteristik Siswa terkait dengan kualitas individu siswa seperti bakat, motivasi, dan gaya belajar

2. Strategi Pembelajran
strategi pembelajran merupakan cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
Strategi pegorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/maeri, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.



Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajran pada siswa dan/ atau untuk menerima serta merspons masukan dari siswa.
Strategi Pengolahan adalah cara untuk menata intraksi antara siswa dan variabel pembelajran lainnya(varaiabel strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi pengolahan pembelajaran berhubungan dengan pemiliha tentang strategi pegorganisasian.

3. Hasil Pembelajran
Hasil pembelajran adalah semua efek yang dapat di jadikan sebgai indikator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajran di bawah kondisi yang berbeda. (Degeng 1989). Variabel hasil pembelajaran dapat di klasifikasikan menjadi tiga, yaitu.
a. Keefektifan (effectiveness),
b. Efisiensi (effectiveness), Dan
c. Daya tarik (appeal).

A. Keefektifan pembelajran, diukur dari tingkat penca[aian siswa, dan terdapat empat     indikator yaitu:
1. Kecermatan penguasaan prilaku yang di pelajari,
2. Kecepatan untuk kerja,
3. Tingkat alih belajar, Dan
4. Tingkat Retensi,

B. Efisiensi Pembelajran diukur dengan perbandingan antara ke efektifan dan jumlah waktu
    yang di pakai siswa dan atau jumlah biaya yang di gunakan dalam pembelajaran.
C. Daya Tarik Pembelajran, diukur dengan mengamati kecendrungan siswa untuk tetap/terus
            belajar.
   






    Secara Ringakas Taskonomi Variabel pembelajaran dapat di gambarkan seperti berikut.














    Dari Gambar di atas Tampak bahwa strategi pembelajaran di pengaruhi oleh kondisi pembelajaran. Strategi penyampaian pembelajaran lebih banyak di pengaruhi oleh kendala dan karakteristik bidang studi dan Karakteristik siswa.
Hal ini berarti strategi pemebelajaran apa yang akan di terapkan haru di sesuaikan  dengan kondisi yang ada. Artinya Tidak ada satupun strategi pembelajaran yang sesuai atau cocok di terapkan untuk semua bidang studi atau siswa.












C. STRATEGI PEGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

    Strategi pegorganisasian adalah cara untuk membuat urutan (Sequencing) dan mensintesis (synthesizing) Fakta, Konsep, prosudur, dan prinsip yang berkaitan, suatu isi suatu isi pembelajaran.
   
    Synthesizing bertujuan untuk membuat topik-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan keterkaitan topil-topik itu terkait dalam keseluruhan isi bidang studi.

    Strategi pegorganisasian pembelajaran dapat di pilah menjadi Dua yaitu Strategi mikro dan Strategi makro, Strategi  pegorganisasian makro adalah strategi untuk menata urutan keseluruhan si bidang studi (lebih dari saatu ide) Sedangkan strategi makro adalah strategi untuk menata urutan sajian untuk ide tunggal (Konsep,prinsip, dan sebaginya).

    Sejumlah teori yang berurusan dengan strategi mikro antaranlain adalah teori penataan urutan berdasarkan prasyarat  belajar dari Gagne, Model stra tegi makro, pengintegrasian sejumlah teori, seperti hearki belajar dari Gagne, teori skema dari Mayer, uruan subsumatif dari ausubel, webteaching Dari norman, dan teori Elaborasi Reigeluth.















D. STRATEGI PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN

    Uraian mengenai strategi penyampaian pembelajran menekankan pada media apa yang di pakai untuk menyampaikan pembelajaran, kegiatan belajar apa yang akan di laukan siswa. Dengan demikian strategi ini juga dapat di sebut sebgai strategi untuk melaksanakan proses pembelajaran, Gagne dan briggs (1979) menyebut strategi ini dengan Delivery system, yang didefenisikan sebagai “ The total of all components necessary to make an instrctional system operate as intended”.  Pada dasarnya strategi penyampaian mencakup lingkungan Fisik , Guru, Bahan Pmbelajaran, dan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan satu komponen penting dari strategi penyampaian pembelajaran.

    Menurut Degeng (1989) Secara lengkap ada Tiga komponen yang perlu diperhatikan dalam mempreskripsikan Strategi penyampaian, yaitu sebagi berikut. :
1. Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat di muati pesan yang akan di dampaikan kepada siswa, baik berupa orang, alat atau pun bahan.
2. Interaksi siswa dengan media adalah komponen strategi penyampaian pembelajaran yang mengacu kepada kegiatan apa yang di lakukan oleh siswa dan bagaimana peranan media dalam merangsang kegiatan belajar.
3. Bentik (Struktur) belajar mengajar adalah komponen strategi penyampaian pembelajaran yang mengacu kepada apakah siswa belajar dalam kelompok besar, kelompok besar, persorangan, ataukah belajar mandiri.

a. Media Pembelajaran
    Menurut Martin dan Briggs (1986), Media adalah Semua sumber yang di perlukan untuk melakukan komunikasi degan siswa. Media bisa berupa perangkat keras seperti komputer,televisi, proyektor, dan perangkat keras yang di perlukan oleh perangkat keras tersebut.







    Leshin, Pollock & Reigeluth (1992)  mengklasifikasikan media kedalam lima kelompok, yaitu:
1. media berbasis  manusia (pengajar,instruktur,tutor, bermain peran, kegiatan kelompok Field Trip).
2. media berbasis cetak ( buku, buku latihan “workbook”, dan modul).
3. Media berbasis visual (buku,bagan, grafik, peta, gambar, transparansi,Slide).
4. Media berbasi audio visual (Vidio, flem, Program, Slide Tape, dan televisi).
5. Media berbasis komputer (Pengajaran dengan batuan komputer,interaktif vidio, Hypertext)

    Menurut Dageng (1989) Ada lima cara untuk mengklasifikasikan media pengajaran untuk keperluan untuk mempreskripsikan strategi penyampaian yaitu,:
1. tingkat kecermatan representasi,
2. tingkat interaktif yang di timbulkan,
3. tingkat khusus yang di miliki,
4. tingkat motivasi yang mampu dii timbulkan, dan
5. tingkat biaya yang di perlukan.

b. Interaksi siswa dengan media
    Dalam proses pembelajaran, media yang digunakan guru harus sesuai dengan tujuan, dengan demikian, akan tumbuh interaksi antara media pembelajaran dan siswa dalam belajar, adanya interaksi positif  antara media pembelajaran dan siswa dalam belajar, itulah sebabnya komponen ini lebih menaruh perhatian pada kajian mengenai kegiatan belajar apa yang di laukan siswa dan bagai mana peranan media untuk merangsang kegiatan – kegiatan belajar tersebut. ( Degeng, 1989)














c. Bentuk Belajar Mengajar

    Pembelajaran dapat di lakukan dalam berbagai bentuk maupun car seperti di ungkapkan Gakne (1985) bahwa pembelajaran efektif harus di lakukan dengan berbagai macam cara dan mengunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Guru harus memiliki kiat maupun seni untuk memadukan antara bentuk pembelajaran dan media yang di gunakan sehingga mampu menciptakan proses pembelajaran yang harmonis.














E. STRATEGI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

    Strategi pengolahan pembelajaran sangat penting dalam sistem strategi pembelajaran secara keseluruhan . Bagai manapun baiknya perencanaan strategi pegorganisasian dan strategi penyampaian pembelajaran, namun jika strategi pengolahan tidak di perhaikan maka efektifitas pembelajaran tidak maksimal. Pada dasarnya pengolahan pembelajaran terkait dengan usaha penataan interaksi  antar siswa dengan komponen strategi pembelajaran.







    Strategi pengolahan berkaitan degangpenetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi tepat d pakai dalam suatu strategi itu di pakai, menurut Degeng (1989) paling tidak ada empat hal yang menjadi urusan strategi pengolahan , yaitu,:
1. penjadwalan pengunaan strategi pembelajaran,
dalam setiap tindak pembelajaran seorang guru harus mampu membuat perhitungan secara akal sehat tentang strategi pemmbelajaran apa saja yang akan di gunakandalam suatu kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu seorrang guru di tuntut untuk mampu kapan merancang , strategi apa, dan berapa kali suatu strategi pembelajaran di gunakan dalam suatu pembelajaran.





2. pembuatan catatan kemajuan belajar siswa,
dalam mengjar seorang guru wajib mengetahui seberapa jah isi pembelajaran yang telah di ajarkan dapat di capai oleh siswa. Karena hal tersebut merupakan suatu keajiban, maka guru perlu mengadakan evaluasi/ tes belajar terhadap siswa, agar dapat di ketahui tingkat kemjuan siswa. Dalam hal ini pengetahuan guru tentang ilmu evaluasi pembelajaran akan sangat membantu untuk menjawb pertanyaan. Kapan, berapa kali, dan bagai mana cara melakukan tes tersebut.
Catatan kemajuan belajar  siswa sangat penting bagi guru, karena dapat di gunakan untuk melihat efektivitas  dan efesiensi pembelajaran yang dilakukan.

3. pengolahan motivasional, dan
Penglahan motivasional terkait dengan usaha untuk meningkatkan motivasi siswa dalm kegiatan pembelajaran, jika motivasi siswa belajar rendah, strategi apapun akan  di gunakan dalam pembelajaran, tidak akan mampu meningkatkan hasi belajar siswa, oleh karna itu pengolahan motivasional menjadi bagian integral dan esensial dalam setiap proses pembelajaran.
Menurut Degeng (1989) peranan strategi penyampaian unutk meningkatkan mitivsi belajar jauh lebih nyata dari strategi pengorganisasian. Ini berarti seni dan cara penjadwalan pengunaan strategi  penyampaian dapat memengaruhi motivasi belajar siswa.
4. kontrol belajar.
Kontrol belajar  terkait dengan kebebasan siswa untuk melakukan pilihan pada bagian isi yang di pelajari kecepatan belajar. Agar siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat melakukan pilihan-pilihan tersebut. Maka seorang guru harus mampu merancang kegiatan pembelajaran yang mampu memberiakan berbagai alternatif pilihan belajar bagi siswa. Dengan pembelajaran yang demikian, guru lebih berperan sebagai perancang pembelajaran (instruction designer) daripada hannya sebagai penyampai isi pembelajaran.














F. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

    Maupun secara teoritis seorang guru telah paham tentang langkah-langkah operasional suatu strategi pembelajaran, namun belum tentu seorang guru akan mampu berhasil menerapkan strategi tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Keberhasilan seoarng guru menerapkan suatu strategi pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, kendala sumber belajar, dan karakteristik bidang studi.





1. Tujuan Pembelajaran
dalam proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin di capai. Menurut Taksonomi Bloom, secara teoritis tujuan pembelajaran di bagi atas tiga katagory Yaitu:
tujuan pembelajaran ranah kognitif,
tujuan pembelajaran ranah efektif, dan
tujuan pembelajaran ranah psikomotorik.

2. karakteristik siswa.
Karakteristik siswa berhubungan dengan aspek-aspek yang melekat pada diri sisiwa, seperti motivasi, bakat, minat, kemampuan awal, gaya belajar, keperibadian, dan sebagainya.

3. kendala sumber/ media belajar
Media pembelajaran adalah pereantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan(Sadiman, 1990). sedangkan AECT (1977) menyatakan media sebgai bentuk dan saluran yang di gunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa ketersediaan sumber belajar sangat memengaruhi hasil belajar siswa.
Unruk mengembangkan media pembelajaran di perlukan prosudur-prosudur tertentu yang sesuai dengan jenis kemampuan yang ingin di capai,struktur isi bidang studi  serta memenuhi kriteria umum yang berlaku bagi pengembangan produk-produk pembelajaran.































4. karakteristik/ bidang studi
    Struktur bidang studi terkait dengan hubungan-hubungan diantara bagian-bagian suatu     bidang studi. Stuktur bidang studi mata pelajaran matematika tentu berbeda dengan stuktur     bidang studi sejarah. Perbrdaan stuktur bidang studi tersebut membutukan strategi     pembelajaran yang berbeda pula. Misalnya dalam mata pelajaran sejarah seorang guru dapat     memulai pembelajaran dari pokok bahasan apa saja, sebaliknya mata pelajaran matematika     tidak bisa dilakukan seperti itu. Itulah sebabnya, pemahaman seorang guru terhadap stuktur     bidang studi yang  diajarnya sangat penting dalam penetapan metode pembelajaran yang     akan di gunakan.






G. FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN PEMBELAJARAN
    Dalam pelaksanaan pembelajaran, banyak variabel yang memengaruhi kesuksesan seorang guru. Penguasaan dan keterampilan guru dalam penguasaan materi pembelajaran dan strategi  pembelajaran tidak menjadi jaminan untuk mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Secara umum ada beberapa variabel, baik teknis maupun nonteknis yang     berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran.

Beberapa variabel tersebut, antara lain:
1. kemampun guru dalam membuka pembelajaran
2. kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran
3. kemampuan guru melakukan penilayan pembelajaran
4. kempuan guru menutup pembelajaran, dan
5. faktor penunjang lainnya.

    A. Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
    Pada awal proses pembelajaran dan begitu seorang guru memasuki kelas, sudah selayajnya     seorang guru harus mengucapkan salam pada semua siswa yang ada di dalam kelas dan     berdoa bersama siswa. Demikian pula setelah mengucapkan salam dan berdoa, guru     hendaknya memeriksa kehasiran siswa.
    Dalam setiap mulai pembelajaran guru harus menjelaskan tujuan / kompetensi yang ingin di     capai, dan mamfaatnya bagi kehidupan siswa. Pada tahap ini juga harus mampu mengaitkan     isi pembelajaran yang akan di bahas dengan pembelajaran dahulu yang telah di pelajari     siswa.Proses mengaitkan dan menghubungkan pengetahuan awal (prior Knowledge) yang di     miliki siswa dengan isi pembelajaran yang akan di bahas sanga membantu dlam     meningkatkan motivasi siswa.

    B. Kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan inti pembelajaran
    Kegiatan Inti pembelajaran adalah kegiatan yang paling berpengaruh dalam meningkatkan     hasil belajar siswa. Beberpa faktor yang berhubungan dengan kegiatan inti pembelajaran,     antara lain :
kemmpuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran.
Ketepatan isi / materi pembelajaran yang di sampaikan guru. Dan
kemampuan guru menguasai kompetensi yang di ajarkan.

    C. Kemampuan guru melakukan penilaian pembelajaran
    Untuk mengetahi apakah siswa telah menguasai kompetensi yang telah ditetapkan maka     seorang guru dituntut untuk mampu mengadakan penilaian. Guna kengetahui kemampuan     guru melakukan penilaian pembelajaran,
    Dengan dilakukan penialain terhadap proses pembelajaran, maka akan mengetahui     kemampuannya secara jelas sehingga siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas     pembelajaran. Di samping itu, dengan evaluasi seseorang  akan dapat memahami     kelemahan-kelemahan strategi pembelajaran yang telah di lakukan.

    D. kemampuan guru menutup pembelajaran
    Keterampilan menutup pembelajaran sangat penting bagi seorang guru. Pada akhir     pembelajaran guru sering menutup pelajaran  hannya dengan menyatakan bahwa pelajaran     sudah berakhir. Menutu proses pembelajaran bukan sekedar mengeluarkan pertayaan bahwa     pembelajaran sudah berakhir.

    E. Faktor Penunjang
    Di samping Variabel – Variabel seperti yang telah di jelaskan di atas, masih ada beberapa     faktor yang memengaruhi kemampuan guru dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran.      fatkpr – faktor tersebut antara lain :
Kemampuan guru menggunakan bahasa secara jelas dan mudah di pahami siswa.
Sikap yang baik, santun dan menghargai siswa.
Kemampuan mengorganisasi waktu yang sesuai dengan alokasi yagn di sediakan.
Cara berbusana dan berdandan yang sopan sesuai dengan norma yang berlaku.









H. RANGKUMAN
    Stategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk mengunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa. Sebagai suatu cara, strategi pembalajaran dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan tersendiri.
   
    Variabel pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
1. kondisi (conditions) pembelajaran,
2. strategi (conditions) pembelajaran, dan
3. hasil (conditions) pembelajaran.
    Variabel kondisi pembelajaran dapat di kelompokan menjadi tiga, yaitu
1. tujuan dan karakteristik bidang studi,
2. kendala dan karakteristik bidang studi, dan
3. karakteristik siswa
    Variabel kondisi pembelajaran dapat di klasifikasikan menjadi tiga, yaitu
1. strategi pengorganisasian (organizational starategi),
2. strategi penyampaian (delivery strategy) dan,
3. strategi pengelolaan (management strategi).

0 komentar: