Proposal untuk jurnalis
THE GLOBE JOURNAL
Koran Online | www.theglobejournal.com

Proposal Kegiatan
Training
Jurnalisme Damai
A. Pendahuluan
Dewasa ini pers
sudah diakui sebagai pilar ke empat dalam demokrasi sehingga sudah patut jika
kemampuan awak media harus senantiasa ditingkatkan. Namun sayangnya harapan ini
masih bertolak belakang dalam kenyataannya. Lihat saja hasil penelitian dari
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia tentang pemahaman kode etik
jurnalistik pada wartawan.
Sekitar 90 persen
jurnalis yang menjadi responden dalam penelitian tersebut tidak pernah membaca
kode etik jurnalistik. Hal ini sangat disayangkan karena sudah pasti berimbas
dalam pemberitaan. Fenomena ini sendiri sudah dapat dilihat jika kita memiliki model atau gaya pemberitaan masa kini. Media-media mainstream
cenderung memberitakan suatu fenomena dengan gaya bombastis. Sering pemberitaan
ini memicu masalah baru.
Jika dimasa
konflik terminologi Jurnalisme Damai sering dipakai untuk pemberitaan yang
sensitif konflik maka kini di masa damai pasca MoU Helsinki, model ini tetap
layak dipertahankan. Jika dulu pemberitaan diarahkan supaya tidak menimbulkan
konflik baru atau meredam konflik maka masa sekarang hal ini juga
perlu diterapkan.
Konflik dimasa
kini tentu beda, bukan lagi konflik bersenjata antara dua belah pihak yang
bertikai. Konflik dimasa kini lebih banyak mengenai perebutan sumber-sumber
daya alam ataupun akses keuangan. Konflik ini semakin diperparah dengan adanya
pemberitaan yang tidak sensitif konflik. Apalagi kini Aceh sedang memasuki
pemerintahan baru hasil pemilu yang demokratis.
Zaini Abdullah
dan Muzakir Manaf telah terpilih secara mayoritas dalam Pemilukada 2012.
Kemenangan mayoritas ini tidak menjamin pemerintahan akan berjalan dengan mulus
sebab masih ada pihak-pihak yang tidak puas. Kelompok ini biasanya akan terus
“membombardir’ duet ini melalui pemberitaan yang sepihak dan sering menggunakan
media massa sebagai alat.
Masyarakat awam
sering tidak mendapat porsi yang seimbang dalam pemberitaan. Suara mereka sering
teredam oleh hiruk-pikuk pernyataan para tokoh di media massa. Padahal ide-ide
mereka seringkali brilian dan belum terkooptasi oleh pihak manapun. Oleh karena
itu perlu adanya wadah bagi warga negara menyampaikan harapannya kepada
pemerintahan baru Aceh.
B. Namakegiatan
Training JurnalismeDamai
C. Goal
Menciptakansuasana Aceh yang Damai
D. Tujuan Kegiatan
Menghasilkanjurnalisberwawasanperdamaiandan menampung aspirasi masyarakat luas.
E. Outcome
Jurnalis dan
masyarakat mampu membuat berita atau artikel yang
elegan dan mengandung prinsip-prinsip perdamaian.
F. Output
Munculnya 20 jurnalis yang memahami jurnalisme damai dan adanya 100 artikel dari masyarakat
tentang harapan kepada pemerintahan baru Aceh.
G. WaktudanDurasiKegiatan
Training akan berlangsung selama tiga hari yaitu 1
- 3 Oktober 2012
H. PelaksanaKegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Koran Online www.theglobejournal.com bekerja sama dengan Lembaga KajianTanoh Gayo
(Lektago).
I. PesertaTraining dan Lomba
Peserta adalah masyarakat yang
mempunyai minat pada jurnalisme damai.Jumlah peserta20
orang dan kepada setiap peserta
yang telah memenuhi persyaratan akan diberikan sertifikat.
J. TempatTraining
Kabupaten Bener Meriah
K. Pemateri
Pemateri adalah jurnalis yang
berkompeten dibidangnya masing-masing seperti :
- KetuaAliansiJurnalisIndependen (AJI) Banda Aceh
- PimpinanRedaksi Koran Online The Globe Journal
- Sri WahyuniPenulisdanPeneliti Senior
L. Kurikulum Training
Training
dilakukan dengan komposisi 50% teoridan 50%praktek. Adapun materi training yang
diberikan antara lain :
- Sejarahpers di Indonesia & Aceh
- Kode etik jurnalistik dan cara penulisan berita
- Melacakisudanmenembussumber
- Membuatpemberitaanberimbang
- Perspektifpemberitaanjurnalismedamai
- Mengenal media jurnalismewargaNegara
M. Rencana Anggaran Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 8.000.000(rincian biaya terlampir).
N. Penutup
Demikian proposal ini disampaikan, semoga apa
yang telah tercantum didalamnya dapat dipahami secara jelas. Terima kasih.